Setiap hari, kita sering kali membuat keputusan atau menyimpulkan sesuatu berdasarkan pemikiran yang tidak sepenuhnya rasional atau logis. Salah satu alasan utama di balik fenomena ini adalah keberadaan fallacy atau kesalahan berpikir, yaitu pola pikir yang menyesatkan dan bisa mempengaruhi cara kita menilai situasi. Fallacy sering muncul dalam percakapan, media, bahkan dalam pengambilan keputusan sehari-hari, dan dapat mengarah pada kesimpulan yang salah atau keputusan yang tidak tepat. Meskipun kita jarang menyadarinya, kesalahan berpikir ini dapat memengaruhi cara kita berinteraksi dengan orang lain dan membuat keputusan yang berdampak pada kehidupan kita.
Salah satu jenis fallacy yang paling sering terjadi adalah ad hominem, di mana seseorang menyerang karakter atau sifat pribadi lawan bicaranya alih-alih mengkritisi argumen yang diajukan. Misalnya, ketika kita berdebat dengan seseorang dan bukannya membahas topik yang sedang diperbincangkan, kita justru menyerang pribadi lawan bicara, seperti mengatakan, "Kamu tidak tahu apa-apa, karena kamu hanya seorang pemula." Jenis fallacy ini sering membuat diskusi menjadi emosional dan tidak produktif, karena berfokus pada pribadi seseorang, bukan pada ide atau argumen yang lebih rasional.
Fallacy lainnya adalah straw man, di mana seseorang memanipulasi atau menyalahartikan argumen lawan untuk kemudian diserang. Dalam hal ini, seseorang tidak membahas argumen asli, melainkan menciptakan versi argumen yang lebih lemah atau lebih mudah diserang. Sebagai contoh, jika seseorang mendukung penggunaan energi terbarukan, dan lawan bicaranya menyalahkan mereka dengan mengatakan, "Kamu ingin semua orang berhenti menggunakan energi listrik sama sekali," maka ini adalah contoh straw man. Kesalahan berpikir seperti ini bisa mengaburkan tujuan atau poin utama yang sedang dibahas.
Selain itu, confirmation bias juga merupakan jenis fallacy yang sering kali kita lakukan. Bias ini mengacu pada kecenderungan untuk mencari, menginterpretasi, atau mengingat informasi yang mendukung pandangan atau keyakinan kita, sementara mengabaikan atau menolak informasi yang bertentangan. Sebagai contoh, seseorang yang sudah memiliki pandangan tertentu tentang suatu isu, seperti politik atau kesehatan, mungkin hanya mencari informasi yang mendukung pandangan tersebut dan mengabaikan fakta yang berbeda. Bias ini membuat kita semakin sulit untuk membuka pikiran dan menerima sudut pandang lain yang lebih objektif.
Fallacy dapat mempengaruhi cara kita berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam percakapan pribadi, diskusi publik, maupun pengambilan keputusan dalam slot kamboja dan kehidupan pribadi. Oleh karena itu, penting untuk mengenali berbagai jenis kesalahan berpikir ini dan berusaha untuk berpikir lebih kritis. Dengan mengenali dan menghindari fallacy, kita bisa meningkatkan kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih rasional dan bijak serta berkomunikasi dengan lebih efektif.